Sebenarnya rasa nyeri diperlukan untuk mengenali adanya kontraksi uterus selama proses persalinan, tapi kadang rasa nyeri tersebut bisa menimbulkan akibat patologis yang dirasakan terus-menerus, ditambah rasa cemas dan ketakutan yang dialami klien. lni dapat mengakibatkan keletihan sehingga mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, dan proses per salinan pun berlangsung lebih lama. Persalinan yang lama (prolonged labor) dapat membahayakan ibu dan janin.
Dalam hipnoterapi, ada hypnoanesthesia yang merupakan penggunaan ilmu hipnosisuntuk menghilangkan sakit atau nyeri yang dirasakan klien. Dan dalam sesi pelatihan hipnostetri yang selama ini dijalani oleh penulis, para peserta pelatihan paling antusias saat mempelajari tentang hypnoanesthesia ini. Bagaimana tidak, orang yang semula merasa takut saat melihat jarum atau takut merasakan sakit, saat menjalani hypnoanesthesia sama sekali tidak merasakan takut atau pun sakit ketika ditusuk jarum berulang kali.
Mengapa demikian? Bahwa apa pun yang Anda pikirkan, tubuh akan menciptakannya sesuai dengan apa yang Anda pikirkan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa pikiran manusia dapat memengaruhi respons tubuhnya. Oleh sebab itu, apa yang dialami tubuh tergantung dari apa yang ada dalam pikiran bawah sadarnya. Apa pun yang dipilih untuk dipercaya oleh pikiran sebagai hal yang nyata, itulah yang akan mendapat respons dari tubuh. Contoh: ada seorang pemain basket yang lututnya keseleo pada 10 menit terakhir pertandingan. Karena pikirannya sepenuhnya terfokus pada permainan dan bagaimana memenangkannya, mungkin ia hanya merasakan tekanan pada lutut tapi tidak kesakitan. Pikirannya telah menyempitkan fokus perhatiannya untuk hanya menerima saran agar tetap berada di lapangan dan bermain sebaik mungkin.
Tekanan pada lutut hanya dirasakan si pemain di pikiran bawah sadarnya sebagai kesadaran minor yang tidak membutuhkan simpati atau pesan untuk merasakan sakit. Lututnya tidak menganggap bagian yang keseleo itu sebagai sumber rasa sakit, karena hanya otaknya yang bisa berpikir atau bereaksi merasakan sakit. Jika tidak ada pesan dari otak untuk merasakan sakit, ia pun tidak akan merasakan sakit. Setelah pertandingan selesai, barulah pesan dari lutut bisa sampai ke otak sehingga ia mulai merasa tidak nyaman.
Saat Anda memusatkan perhatian pada satu objek atau sensasi, perasaan lain akan dikesampingkan. Kenyataannya, Anda bisa saja membaca buku yang bagus di ruangan yang ribut penuh orang tanpa merasa terganggu. Atau mungkin Anda pernah menonton film yang benar-benar bagus di bioskop saat menderita nyeri kepala. Selama menonton film, rasa nyeri tersebut mungkin tidak terasa sama sekali, tapi setelah filmnya habis, Anda kembali merasakannya.
Sama prinsipnya dengan teori hipnosis yang mengolah pikiran bawah sadar, hypnoanesthesia juga demikian, yaitu memfokuskan pikiran klien terhadap sugesti atau objek tertentu dengan mengesampingkan rasa sakit atau nyeri yang dialami. Seperti yang Anda ketahui bahwa rasa nyeri atau sakit adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang bersifat sangat subjektif, protektif, sensasi sekaligus melibatkan emosi.
Dalam hypnoanalgesia, prinsipnya adalah mengurangi kepekaan klien terhadap rasa nyeri atau mengurangi sensitivitas dan ambang nyeri klien. Di sini klien masih merasakan rasa nyeri tapi intensitas dan sensasinya jauh berkurang, karena klien dituntun untuk kurang peka terhadap rasa nyeri tersebut. Hypnoanalgesia biasa diterapkan pada Kala I dan Kala II persalinan, si ibu dituntun untuk tetap merasakan kontraksi dalam rahimnya. Ini karena, pada dasarnya kontraksi tersebut sangat diperlukan untuk kemajuan proses persalinan, tapi dalam saat yang bersamaan klien juga dituntun untuk mengurangi ambang nyeri atau kepekaan terhadap nyeri kontraksi yang dirasakannya. Bahkan klien dituntun untuk dapat menikmati kontraksi yang terjadi sebagai sesuatu yang membuat klien merasa nyaman.
Sementara itu, pada hypnoanesthesia klien dituntun oleh terapis untuk benar-benar merasakan mati rasa atau baal, sehingga klien tidak merasakan sakit sama sekali. Hypnoanesthesia biasa dilakukan pada saat proses pembedahan, sedangkan pada persalinan biasanya dilakukan hanya saat proses penjahitan luka ruptur atau episiotomi. Saat hendak dilakukan penjahitan pada lukanya, klien dituntun untuk benar-benar mengabaikan rasa sakit atau nyeri, bahkan klien mati rasa dan baal sehingga proses penjahitan luka episiotomi benar-benar tidak menggunakan lidokain. Klien pun benar-benar tidak merasakan sakit saat perineumnya dijahit.